Wednesday 15 February 2017

Diary Terakhirku

Terkadang, saat ada kecewa, luka, dan harapan, terbesit ingin mencari solusi dengan berkisah pada orang terdekat kita. Namun, jika masalahnya justru dengan orang terdekat, misalnya suami, tidak serta merta curhat pada orang seperti teman atau orang tua, menjadi solusi atas permasalahan kita.


Dulu, saat masih single, saat tidak ada orang yang mampu memahami saya, tidak guru, teman, dan orang tua… saya menulis semua permasalahan dalam buku diary. Sampai ada 11 buku yang tertulis. Kalau digubah bisa jadi buku kisah inspiratif seperti buku tulisan OSD, hehehe...
Tapi, setelah menikah tidak ada kebiasaan menulis diary lagi, sebab suami bisa menjadi pendengar yang baik… sangat baik… unek-unek yang ada di benak selalu diungkapkan semua, komunikasi 2 arah, ia pun suka menunjukkan empati dan kadang solusi.


Namun, saat datang masalah dengan Sang diary ini, setelah semuanya tidak dirasa cukup tepat untuk dijadikan tempat curhat, maka tak ada tempat curhat yang terbaik selain taqorub kepada Allah SWT Sang Pencipta saya dan suami, yang memberikan masalah dan solusi. Dengan banyak berdoa, shalat malam, sedekah dan baca Al-quran. Dengan harapan agar masalah ini besok bisa cepat teratasi dan hidup harmonis seperti kemarin lagi..


#hari9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

No comments:

Post a Comment