Saturday 25 February 2017

Aku Bisa Makan Sendiri

Game Level #2 10 Hari Tantangan Melatih Kemandirian Bunda Sayang BCCG

Riyadh makan sendiri
Belajar makan sendiri bagi si kecil merupakan fase penting dalam melatih kemandirian anak. Sebab dari sana, anak akan belajar mengenal rasa lapar kenyang, dan bagaimana cara memenuhinya.

Saya masih melihat anak usia kelas 4 SD yang setiap sarapan masih disuapi ibunya, kalau tidak disuapi si anak akan berangkat tanpa sarapan pagi terlebih dulu. Miris. Padahal usianya akan menjelang pra baligh, kemandirian makan pun masih belum dikuasai, bagaimana kemandirian yang lainnya? Di sinilah, seorang ibu wajib TEGA(S) pada anak-anaknya saat melatih practical life pada mereka.

Dalam urusan makan, alhamdulillah saya species omnivora tulen hehe… semua jenis makanan saya suka, oleh karena itu saya juga mengharapkan Riyadh tidak picky eater (pemilih makanan) yang bisa menyulitkan diri dan orang-orang di sekitarnya di kemudian hari. Misal, ga suka nasi, ga suka sayur ini, buah itu, makanan anu. Maka, saya lalui tahapan pemberian makan pada Riyadh sesuai prosedur para ahli gizi dengan penuh semangat 212.

Walaupun semangat tersebut pada akhirnya sering berhadapan dengan aksi GTM (Gerakan Tutup Mulut) si anak. Menurut dr. Meta Anindita, Sp.A dalam kulwapnya, salah satu penyebab tersering GTM pada anak adalah inappropiate feeding practice, perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia. Seringkali, hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). 

Oleh karenanya, saat makan, harus diciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk di kecil seperti membiasakan makan bersama keluarga. Tidak membiasakan anak makan sambil disambi aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi atau berjalan-jalan keliling kompleks. Membatasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit. Tidak memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya. Dan tidak memberikan minuman lain selain air putih di sela makan. Itulah feeding practice yang sudah diterapkan sejak Riyadh mendapatkan MPASInya.
Oleh sebab itu, melatih kemandirian makan sendiri pada Riyadh cukup gampang. Kecuali kalau dia sedang GTM karena sakit, tumbuh gigi, atau baru disuapi neneknya sehingga kenyang. Kuncinya jam makan si kecil teratur dan sama dengan jam makan saya (kalau ayahnya kadang kurang teratur). Kami selalu makan bersama, Riyadh makan di piringnya sendiri. Walau setelah acara makan itu, saya harus mengepel lantai dan mengganti baju karena si kecil makannya belum rapi. No problem, namanya juga lagi belajar… Dalam acara makan itu, saya juga mengajarkan do’a mau dan setelah makan, dan habit cuci tangan sebelum dan sesudahnya.

Tantangan buat saya ke depan adalah bagaimana pada saat Riyadh makan sendiri, dia mau makan sayurnya. Padahal sudah saya sajikan dengan finger food. Hanya nasi dan lauknya saja yang dia pilih. Ah...Mudah-mudahan saya bisa menaklukkan tantangan ini 💪 amiiinn… Dengan melatih si kecil makan sendiri, dan konsisten mengapresiasi dan melatih kemandiriannya, semoga Riyadh tidak minta disuapi seperti anak tetangga itu. InsyaAllah… semoga saya dan Riyadh bisa lebih sadar umur. Hehehe…

#hari2
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

No comments:

Post a Comment