Monday 19 February 2018

Cara Belanja emak rempong

saya paling ga punya waktu untuk belanaj. apalagi saya tidak bisa naik motor (PR nanti saat materi bunda cekatan, saya harus bisa mengendarai motor sendiri. 

Kenal marketplace tahun 2015. saat anak pertama saya lahir. saya mau dong ikutan bisnis seperti kakak saya. apalagi saat tahun itu berjamuran orang jualan lewat smartphone nya... market place yang saya kenal adalah TOKOPEDIA. dan saya juga setahun jualan di sana. lalu muncul juga buka lapak, dan shopee. harnyerah ga mau jualan di marketplace soalnya ada sedikit masalah dengan kakak saya, karena misskomunication. akhirnya, saya hanya sebagai buyer saja. tapi saya jadi tahu bagaimana cara kerja marketplace.

Nah, diantara market place yang ada, ternyata shopee paling seru menurut saya. soalnya dia memberlakukan gratis ongkir setiap hari. sedangkan yang lain kalau ada moment-moment tertentu saja.  selain itu, aplikasi shopee lebih mudah jadi tinggal klik-klik. untuk belanja peralatan dan apapun, kecuali fashion, saya suka belanja di shopee. bahkan kebanyakannya juga dari sana. hehe... 
oleh sebab itu, bener banget deh... marketplace itu bikin urusan belanja kita jadi mudah. 

dan saya suka membidik toko populer, sehingga cuma belanja 90.000 pun bisa gratis ongkir. sementara umumnya 120.000,-

Jadi, pinter-pinter kita aja mencari harga dan tokoyang murah.

#tantanganhari6
#bundasayang
#gamelevel12
#keluargamultimedia

Snapseed yang tercyduk

Sebagai olshoper di media sosial, saat ini harus bisa bermain dengan foto. Sebab, jika kita hanya promosi di medsos hanya berupa tulisan, tidak lagi menarik. Karakter reader hanya baca apa yang membuat mereka menari, dan itupun sekilas, maka diperlukan foto. Sebab foto bisa menarik perhatian. Tapi, tentu saja harus foto keceh, cerah, dan jelas resolusinya yang bisa menarik perhatian pembaca.

Nah, sejak jualan di medsos sejak tahun 2010, saya termasuk orang yang tersesat. Tersesat mencari-cari aplikasi foto apakah yang bagus untuk dipakai HP saya, dan yang ringan mengingat kapasitas mmeory internal saya terbatas.

Saya coba pakai photogrid, foto grid, canva, picsArt photo studio, dll. tapi kok kurang pas ya... hasil fotonya kurang maksimal. Tulisannya pun kurang profesional, selain itu kecerahannya jadi tidak alami. Saya sedih deh...

Alhamdulillah... bulan kemarin saya mengikuti Kelas Smartphone Photography bersama Cecilia Fendriani Coprina di Telegram. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti kelas yang sama dengan pakar Fotografer Henny Marlina. Dan dari semua kelas itu pemateri merekomendasikan aplikasi kamera yang recomended yang mendukung jualan yaitu aplikasi Snappseed. Nah lo.... akhirnya.... kamu tercyduk! Yeey....

Sekarang masih dipelajai sih... terutama penggunaan kamera ke-3 dari snapseed ini. Bagus tidaknya foto sekarang bukan hanya spek kamera yang bagus, aplikasi photography yang bagus juga, tapi soal jam terbang. jadi yang bisa menghasikan foto yang bagus salah satunya adalah yang sering yang moto dan edit.

Nah, saya masih tahap eksplore semua fitur yang ada dalam aplikasi ini. Taraa... ini dia hasil jeprtan saya... memakai Snapseed. Ini lebih bagus dibandingkan hasil jepretan saya yang dulu-dulu... hehe...\

#tantanganhari1
#gamelevel12
#bundasayang
#keluargamulitimedia

Lezatnya cookpad

Saat pertama kenal cookpad, yaitu tahun 2014. Pasca menikah saya mulai belajar menyajikan masakan untuk suami. Meskipun belum punya dapur sendiri dan masih numpang dengan ibu mertua, masak urusan perut harus udah masing-masing. Maklum lah... saat itu nikah cuma modal nekat, modal ingin menghalalkan cinta yang sudah ada. dari pada maksiat, iya nggak? he.... Saat itu, budget dapur nggak seberapa. Paling tiap hari menunya tempetahu dan seminggu sekali daging. Ga papa... biar bisa nabung juga mak... saya janji kalau nanti saya hamil dan sudah lahir anak kami, saya mau tiap hari makan menu seimbang.

Maka dari itu, saya sering search google menu olahan tempe tahu yang bervariasi. Tapi kok... yang keluar situs cookpad lagi cookpad lagi... Karena itu, akhirnya berkunjung ke cookpad menjadi sesuatu hal yang niscaya wkwkwk...   terutama saat saya gak punya ide untuk memasak.

Nah, sekarang... saya tidak mau jadi silent reader saja. Tapi mau juga dong punya akun sendiri dan berbagi masakan andalan keluarga saya... dan ternyata, fiturnya mudah banget, gak ribet. Tinggal upload resep masakan kita, beri judul, cerita di balik masakan tersebut, bahan, langkah-langkahnya. publish. Dan semua postingan resep kita akan tersimpan baik di sana.

Bener-bener cookpad itu memudahkan para emak untuk belanja ide masak. Mulai dari yang super simple sampe bribet juga ada. Cookpad udah kayak brownis aja. Enak, lezat, nagih, pengen lagi dan lagi...

#Tantanganhari4
#gamelevel12
#bundasayang
#keluargamutimedia

Sunday 18 February 2018

Reading Book by Istorybook

Kegiatan membaca bersama anak menjadi list to do kami saat ini. Selain menggunakan buku, saya sudah coba dengan menggunakan aplikasi Ipusnas yang ternyata tidak cocok untuk batita. Sekarang saya cobapakai aplikasi Istorybook. Ternyata buku yang disajikan lebih hidup dibandingkan Ipusna. Ada gambar, tulisan dan suara. Sayangnya semua cerita disajikan dengan bahasa Inggris.Dan ini belum dibutuhkan oleh Riyadh yang masih harus dilancarkan berbahasa Indonesianya. Mungkin Istorybook saya perkenalkan lain kali saat anak-anak butuh belajar bahasa Inggris.




#tantanganhari3
#gamelevel12
#bundasayang
#keluargamultimedia

Baca Buku Mudah dengan Aplikasi Ipusnas

Alhamdulillah... Saat teman IIP merekomendasikan aplikasi Ipusnas untuk membantu dalam pengasuhan anak, saya coba eksplore aplikasi tersebut. Dan... Masyaallah... Sangat terbantu. Saya bisa melihat isi buku sehingga saya bisa mengambil keputusan apakah saya perlu membeli fisik buku tersebut atau tidak.






Ini adalah contoh buku yang saya bacakan kepada Riyadh. 

#tantanganhari2
#gamelevel12
#bundasayang
#keluargamultimedia