Tuesday 30 June 2020

Ini Aku yang Sedang Fokus Pada Kemampuanku (Tahap Kupu-kupu #6)

Minggu ini benar benar fokus, krasak krusuk mencari pola management waktu untuk si mompreneur ini. Management waktu untuk bisnis dan keluarga. Mulai belajar to do list, pasang2 alarm, sampai bullet journal. Apalagi melihat anak-anak dalam masa golden age ini, saya berazzam agar bisa sukses menjadi Mom yang bisa manage keluarga dan bisnisnya.

Apalgi mengingat sebentar lagi proses kupu - kupu mendekati ujung. Ada rasa sedih karena merasa belum maksimal, tapiii kok ya mau gaspol belum bisa huhuhu.

Tuesday 23 June 2020

False Celebration in Program Mentorship (Fase Kelas Kupu-kupu #5)

Tidak terasa... sekarang sudah memasuki jurnal kelima... 🙈 artinya tinggal 3 jurnal lagi harus saya lewati... dan artinya program mentorship dan kelas kupu-kupu ini akan berakhir 😭😭Secepat itukah?

Beruntungnya.... dalam jurnal ini, bu Septi malah memberi kesempatan kami agar merayakan false celebration. Seolah memahami, pasti kebanyakan dari kami kebanyakan gagal dibandingkan lulus melewati goal 🤭


Benat banget, saya masih gagal untuk mencapai goal, dan masih kebingungan dalam menjalani ini. Alhamdulillah pekan ini mentor saya memberikan panduan bagaimana saya harus memulai management waktu. Feedback beliau bahwa goal dan targetan saya pekan kemarin masih terlalu umum. Belum dibreakdown.



Memang benar... saya masih bingung... step by step apa yang harus saya lakukan dalam menata waktu saya agar lebih efektif dan produktif lagi. Setelah sharing dengan mentor, akhirnya didapati ilmu management waktu untuk mompreneur seperti saya.

Dimulai dari menerapkan minimalis living. Saya diberikan video dari Desi Anwar yang menyentil saya karena memenuhi diri dengan berbagai tugas. Kadang-kadang saya ikut 1-2 pelatihan untuk menaikan kapabilitas saya di bidang yang saya butuhkan seperti optimasi bisnis, homescholing anak, masak, dll.

Dan... you know how crowded my brain, belum mencerna pelatihan ini, ikut pelatihan berikutnya😁 belum prakteknya...  Jangan diikuti ya Mom... saya juga harus bertobat. Karena saya ingin menghindari stress, dan menghilangkan rasa bahwa waktu yang saya miliki itu kurang. Minimalis living adalah jawabannya.

Langkah kedua, adalah decluttering mind, yaitu menyusun prioritas. Menurut KBI,
Prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain.
~~ jika tidak dikerjakan pada waktu yang sudah ditentukan maka akan berdampak negatif pada banyak hal dan jangka panjang dan untuk memperbaikinya akan sangat sulit dan rumit, maka it done this time.

Menyusun prioritas ini harus dilakukan dengan breakdown menjadi time log, apakah monthly log, weekly log, day log, day log ini lalu dibreakdown menjadi hour log. Adanya istilah-istilah ini, akhirnya mengantarkan saya untuk mempelajari teknik bullet journal. Vlog nya Desvita Lesmana ternyata cukup memberi gambaran bagaimana kita akan membuat bullet journal, sebagai panduan beraktifitas harian saya.

Manfaatnya adalah:

Pertama, agar bisa konsisten. Seperti di habit tracker kita bisa melihat seberapa konsistennya kita melakukan hal-hal produktif
Kedua, tidak memenuhi pikiran karena terlalu banyak things to do.
Ketiga, mengurangi stres ketika belum tercapai.

Pesan Mbak Rieke untuk saya Breakdown body mind and soul, they deserve to get it.
Yeah... makasih 💕💕😘

##jurnalmingguke5
#tahapkupu-kupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Monday 15 June 2020

Chek In Mentoship (Kelas Kupu-kupu Tahap #4)

Pada sesi pekan kali ini, para Bunda Pembelajar melakukan check in, apakah di program ini kami masih semangat, on track sesuai jalur dan berkelanjutan dari mulai fase telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu ini? bagaimana hubungan komunikasi

Monday 8 June 2020

Menyusun Langkah Mentorship (Kelas Kupu-kupu Tahap #3) )

Setelah libur lebaran kemarin, alhamdulillah pada pekan ini kami kembali menerima tantangan dari ibu Septi untuk mulai melakukan langkah berikutnya dalam program Mentorship ini. Alhamdulillah... sempat mengalami kebingungan dengan tahapan ke depan untuk saya dan mentee saya apa yang harus dikerjakan dulu? Mengingat, kemarin saat ngobrol secara langsung dengan mente saya; Mbak Fariza, ternyata secara usia, pendidikan, pekerjaan dan ekonomi lebih dari saya, saya jadi deg-degan mau ditreatment apa mentee saya tersebut.

Untunglah Ibu Septi memberikan guide ini, saya bisa tau secara jelas karena dalam obrolam kemarin belum begitu jelas nanti mentee saya itu targetannya mau ke mana.