Tuesday 23 June 2020

False Celebration in Program Mentorship (Fase Kelas Kupu-kupu #5)

Tidak terasa... sekarang sudah memasuki jurnal kelima... ๐Ÿ™ˆ artinya tinggal 3 jurnal lagi harus saya lewati... dan artinya program mentorship dan kelas kupu-kupu ini akan berakhir ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญSecepat itukah?

Beruntungnya.... dalam jurnal ini, bu Septi malah memberi kesempatan kami agar merayakan false celebration. Seolah memahami, pasti kebanyakan dari kami kebanyakan gagal dibandingkan lulus melewati goal ๐Ÿคญ


Benat banget, saya masih gagal untuk mencapai goal, dan masih kebingungan dalam menjalani ini. Alhamdulillah pekan ini mentor saya memberikan panduan bagaimana saya harus memulai management waktu. Feedback beliau bahwa goal dan targetan saya pekan kemarin masih terlalu umum. Belum dibreakdown.



Memang benar... saya masih bingung... step by step apa yang harus saya lakukan dalam menata waktu saya agar lebih efektif dan produktif lagi. Setelah sharing dengan mentor, akhirnya didapati ilmu management waktu untuk mompreneur seperti saya.

Dimulai dari menerapkan minimalis living. Saya diberikan video dari Desi Anwar yang menyentil saya karena memenuhi diri dengan berbagai tugas. Kadang-kadang saya ikut 1-2 pelatihan untuk menaikan kapabilitas saya di bidang yang saya butuhkan seperti optimasi bisnis, homescholing anak, masak, dll.

Dan... you know how crowded my brain, belum mencerna pelatihan ini, ikut pelatihan berikutnya๐Ÿ˜ belum prakteknya...  Jangan diikuti ya Mom... saya juga harus bertobat. Karena saya ingin menghindari stress, dan menghilangkan rasa bahwa waktu yang saya miliki itu kurang. Minimalis living adalah jawabannya.

Langkah kedua, adalah decluttering mind, yaitu menyusun prioritas. Menurut KBI,
Prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain.
~~ jika tidak dikerjakan pada waktu yang sudah ditentukan maka akan berdampak negatif pada banyak hal dan jangka panjang dan untuk memperbaikinya akan sangat sulit dan rumit, maka it done this time.

Menyusun prioritas ini harus dilakukan dengan breakdown menjadi time log, apakah monthly log, weekly log, day log, day log ini lalu dibreakdown menjadi hour log. Adanya istilah-istilah ini, akhirnya mengantarkan saya untuk mempelajari teknik bullet journal. Vlog nya Desvita Lesmana ternyata cukup memberi gambaran bagaimana kita akan membuat bullet journal, sebagai panduan beraktifitas harian saya.

Manfaatnya adalah:

Pertama, agar bisa konsisten. Seperti di habit tracker kita bisa melihat seberapa konsistennya kita melakukan hal-hal produktif
Kedua, tidak memenuhi pikiran karena terlalu banyak things to do.
Ketiga, mengurangi stres ketika belum tercapai.

Pesan Mbak Rieke untuk saya Breakdown body mind and soul, they deserve to get it.
Yeah... makasih ๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ˜˜

##jurnalmingguke5
#tahapkupu-kupu
#buncek1
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment