Friday 19 January 2018

Review #10 Bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas anak pada orang tua tunggal?


πŸ€ Pengertian Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

πŸ€ Tahapan fitrah seksualitas:

πŸ„ 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui.

πŸ„ 3– 6 tahun, anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional.

πŸ„ 7 – 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah dan anak perempuan didekatkan ke ibunya.

πŸ„ 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah.

πŸ„ > 15 tahun, anak sudah aqil baligh yang merupakan tahap penyempurnaan fitrah seksualitas.

πŸ€ Peran Oraang tua:

1⃣ Peran ayah sebagai berikut:

- Penanggung jawab pendidikan.
- Man of vision and mission
- Pembangun system berpikir
- Supplier maskulinitas
- Penegak professional
- Konsultan pendidikan
- The power of tega

2⃣ Peran ibu sebagai berikut:

- Pelaksana harian pendidikan
- Person of love and sincerity
- Sang harmonis dan sinergi
- Pemilik moralitas dan nurani
- Supplier feminilitas
- Pembangun hati dan rasa
- Berbasis pengorbanan
- Sang “pembasuh luka”.

πŸ€ Tantangan yang di hadapi sebagai berikut:

1. Long Distance Relationship (LDR).
2. Perceraian.
3. Meninggal dunia.

πŸ€ Masalah utama anak melalui perceraian orang tua:

63% anak mengalami masalah psikologis seperti gelisah, sedih, suasana hati mudah berubah, fobia dan depresi.
56% kemampuan akademisnya rendah atau menurun dibandingkan dengan yang pernah mereka capai pada masa sebelumnya.
43% melakukan agresi terhadap orangtua.
(Kalter dan Rembar dari Children’s Psychiatric Hospital, University Of Michigan, AS).

Ketiadaan sosok ayah memiliki dampak yang luar biasa negative terhadap perasaan anak. Anak mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian di sekolah, penyesuaian social dan penyesuaian pribadi.
(Journal of Divorce dari Harvard University, AS, Ibu Rebecca L Drill, PhD).

Maka dari itu lah bagaimana orang tua tunggal menghadapi masalah tersebut.

πŸ€ Pentingnya ilmu 

πŸŽ—Kewajiban orang tua ialah membekali diri dengan ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan perannya. 

πŸŽ—Orang tua yang berilmu akan menuntun anak-anaknya untuk menghadapi masalahnya dengan ilmu pula. 

πŸŽ—Dengan ilmu yang cukup akan membantu kita sebagai orang tua mengasuh anak-anak hingga dewasa meskipun dalam keadaan sendiri atau single parent.

πŸ€ Kemudian yang bisa dilakukan bagi orang tua tunggal di antaranya :

🌹Bagi single mom 

 πŸŒ± Carilah figur laki-laki dewasa untuk anak kita dan dekatkan anak-anak kita pada sosok tersebut. Begitupun sebaliknya.

🌱 Ibu atau ayah bisa menjadi role model bagi maskulinitas dan feminitas yang bisa ditiru oleh anak-anak kita.

🌱 Adanya rasa pengakuan dan penerimaan bahwa kehidupan kita dan anak-anak tidak ideal.

🌱 KPK (Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi).

Ikatan antara sang ibu dan buah hati terjalin sejak dalam masa kandungan hingga anak-anak bertumbuh kembang, dengan berbekal ilmu, akan membangun tiga hal yang sangat penting untuk pendidikan anaknya yaitu emotional quotient (eq), spiritual quotient (sq) dan intelligence quotient (iq).

🌱 Fitrah.

Setiap anak dilahirkan adalah fitrah atau suci. Pastikan sikap yang orang tua lakukan dan yang anak-anak tiru adalah perilaku yang baik. 

🌱 Orang Tua, Idola Anak.

Kekosongan salah satu sosok orang tua dalam keluarga, mesti diisi atau dilengkapi oleh yang lainnya. Bukan bermaksud menggantikan, tetapi mengkomunikasikan tentang pribadi ayah atau ibu agar terbentuk karakter orang tua di benak anak sebagai idola mereka.

🌱 Kebutuhan Batin Anak.

Perhatian dan komunikasi di jaman sekarang, tidak terbatas pada jarak.

🌱 Stay Hungry

Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi dari orang tua kepada anak mestilah dilakukan dengan penuh keikhlasan dari hati.

🌱 Jangan Berharap Jadi Single Parent.

Pertikaian dalam rumah tangga mungkin adalah hal yang biasa terjadi. Namun, jangan sampai hal itu membuat perceraian dan akhirnya terbentuklah pola pengasuhan dengan single parent.

Pembahasan pada orang tua tunggal menurut ust. Budi Ashari

1⃣ Dalam kehidupan anak, 60% kehidupan anak diberikan otoritas pd ortu, sisalnya pd lingkungan (sekolah, lingkungan main dll)

2⃣ Islam memberi otoritas 60% itu pd ortu #bersyukur

3⃣ Banyak ortu protes tentang perkembangan anaknya, karena otoritas 60% itu tdk diambil, tapi diserahkan semua ke lingkungan. Ortu punya otoritas tidak diambil dengan tanggungjawab.

4⃣ "Sekolah jangan cepet2, sekolah jangan lama2 " (Budi Ashari) #nicequote 

5⃣ Dalam islam, seorang anak mulai bersekolah di usia 5 thn. 0-5 thn adalah otoritas ortu jangan dititip atau dimasukkan sekolah 

6⃣ Anak adalah harta berharga, maka harus dipersiapkan perencanaan pendidikannya sebaik mungkin. Bagi tugas antara peran ayah dan ibu agar anak bisa terasuh di usia 0-5 thn.

7⃣ Zaman Rasul, usia baligh anak-anak adalah 15 tahun. Kemudian usia baligh anak-anak kembali lagi ke usia 15 thn, biidznillah insyaAllah. Karena dengan baligh di usia 15 tahun, para ortu punya banyak waktu untuk menyiapkan anak2nya menjadi mukallaf. 

8⃣ Wanita yg berperan dalam tahapan 0-15 thn 

Rasulullah: 
*⃣ Bunda Aminah di usia 6 thn mengajak Muhammad saw ke makam ayahnya. 
Hikmah : pentingnya nasab ayah diperkenalkan ke anak ketika anak hidup hanya dengan ibunya. Di madinah banyak kerabat Abdulllah dari sisi perempuan (klrg nenek). Nasab adalah sesuatu yg istimewa.

*⃣ Tsuwaibah sempat menyusui Nabi sebentar.

*⃣ Halimah 
Halimah mengisi usia emas Nabi (0-5thn). Halimah adalah perempuan beriman. Jarak dusun halimah sekitar 100km, sang Nabi yang masih bayi merah dibawa jauh demi sebuah rencana besar. Aminah menyerahkan dengan keridhoan anaknya kepada Halimah, walau jauh, karena Mekkah tidak layak untuk pertumbuhan Muhammad kecil. Banyak hal di mekkah yang harus dihindari dia di usia emas Nabi. 
Pesan : jika di usia emas seorang anak harus diasuh oleh org lain, pilihlah lingkungan terbaik utk mereka.

*⃣ Syaima (kakak sepersusuan).
Syaima sebagai kakak tertua adalah role model. Jadikan anak pertama role model, karena akan jadi teladan.

*⃣ Ummu Aiman (pembantu).
Ada konsep pembantu dalam islam, Rasul menyebut Ummu Aiman sebagai "dia ibuku setelah ibu".

Tersadarkan bahwa dalam islam, banyak pihak yg mendidik anak, termasuk pembantu. Ummu Aiman tampil sebagai pembantu luar biasa, sehingga Nabi dengan bangga menyebutkan bahwa Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibu. 
Padahal image "anak pembantu" adalah buruk, tapi Nabi dengan bangga menyebut Ummu Aiman sebagai ibunya, karena istimewanya kualitas "peran pembantu" Ummu Aiman.
Kemudian Nabi pun menyatakan ketika Ummu Aiman harus menikah lagi, "yang mau menikah dengan wanita ahli surga nikahilah Ummu Aiman".

*⃣ Fatimah bin Asad
Khodimat ideal, sebagai ibu dan ahli surga, wanita beriman. Kata Nabi : ummi ba'dal ummi. Di usia 8-15 tahun didikan Nabi ada di bawah Fatimah binti Asad. Nabi tersedu ketika memakamkan Fatimah binti asad.

9⃣ Pria yg berperan dalam pengasuhan Nabi yaitu:

✳ Suami Halimah
Menjadi pengganti ayah. Perlu tokoh pengganti ayah (sekalipun single parent dan tidak menikah lagi).

✳ Kakek Nabi "Abdul Mutholib".
Bukan sembarang kakek. Pemimpin di mekkah. Allah menitipkan pengasuhan 6-8 tahun kepada Abdul Muthollib. Dia mengajarkan kebesaran dan kepemimpinan pada Muhammad kecil.

# Leadership utk usia 6-8 thn. 
Bagaimana mengajarkannya ? Abdul muthollib memiliki kursi kebesaran disamping Mekkah, tidak ada yang berani mendudukinya, bahkan anak-anaknya sekalipun. 
Tapi ketika Muhammad kecil naik ke kursi tsb, dikatakan jika untuk anak yang ini biarkan, karena kelak dia akan jadi pemimpin besar. 

# Seni menjadi nenek kakek mengajarkan leadership. Nabi saw calon orang besar, maka sejak kecil disiapkan sebagai orang besar.

✳ Abu Thalib, mengajarkan life skill berdagang ke Nabi saw kecil. Berdagang ke Syam di usia kecil. Perjalanan 2000km, perjalanan lama yang diisi dengan berinteraksi dengan para pedagang, "ngasah kuping" dengan cara mendengarkan obrolan para pedagang (harga, kualitas barang dll).

Referensi tulisan dan video:

waza.wordpress.com
Facebook Okina Fitriani 
Elly risman muda, fitrah seksualitas, https://iinchurinin.wordpress.com/2017/10/21/fitrah-seksualitas-anak-bu-elly-risman/
Ustadz harry santosa, kulwapperan ayah dalam pendidikan, https://nakindonesia.wordpress.com/2017/05/01/kulwap-peran-ayah-dalam-pendidikan/
https://fc4pentingers.wordpress.com/2016/05/01/manajemen-pengasuhan-single-parent-terhadap-kesuksesan-anak/
http://www.ibujerapah.com/2017/10/singleparenting-tentang-sosok-ayah.html
https://youtu.be/mUirnWqWnRs

DISKUSI 
[14/1 20.16] ‪+62 817-6753-337‬: Pertanyaan:
1. Hamba Allah:
Yg ingin sy tanyakan..
Bagaimana sikap seorang ibu dalam mengajarkan: fitrah seksualitas pada anak laki-lakinya yg berusia 5 dan 3 tahun..  jika sudut pandang swaminya / ayahnya anak2, hanya berpikir kalau tugas dia hanya 1 yaitu Mencari nafkah.

Sedangkan anak jg kurang dekat dg ayahnya.. Kalau anak nangis / bertengkar, ayah lebih memilih keluar dr rumah.

Apa si ibu tetap berusaha sendiri dalam mengajarkan semua fitrah pada anak2?

Atau cari sosok lain, seperti pak Ustadz misalnya untuk mengajarkan anak2?  
Makassih ya teh..
[14/1 20.25] ‪+62 857-9484-5071‬: Ibu atau seorang istri  perlu menjalin komunikasi  produktif yang baik secara dua arah dengan kondisi hati suami yg sedang tenang.  Dari hati ke hati,  di ingatkan kembali  visi misi keluarga,  yujuan pernikahan nya apa,  strategi nya dalam pengasuhan anak seperti apa.. bila suami atau sosok ayah blm bisa diajak diskusi dan belum menunjukkan perubahan seorang ibu/istri bersabar dan tetap memberikan kesan yang baik atau lisan yang baik sosok ayah dihadapan anak-anak.
[14/1 20.25] ‪+62 817-6753-337‬: Sambil menunggu jawaban dr bun @⁨Syerra Saindari Putri⁩ , sy jg coba menjawab pertanyaan pertama: jawaban sy sama seperti pendapat bu @⁨nayupangestu⁩ yg sedang menyusui anaknya, bahwa: 
Kalau menurut bu ayu perlu ada komunikasi dua arah dengan kondisi hati suami yg sedang tenang. Harus disadarkan tujuan pernikahan dan kehadiran anak-anak, agar ikut andil peduli dalam pengasuhan,namun bila suami atau sosok ayah blm bisa diajak diskusi dan belum menunjukkan perubahan seorang ibu/istri bersabar dan tetap memberikan kesan yang baik atau lisan yang baik sosok ayah dihadapan anak-anak.
[14/1 20.28] ‪+62 857-9484-5071‬: Tambahan juga,  ketika anak dalam kondisi tenang, sehat, bersih, dan tidak rewel untuk sering didekatkan kepada ayahnya. Ajaklah anak untuk ikut menyambut kehadiran ayahnya sepulang dari kantor dan mengantarkannya keluar setiap akan meninggalkan rumah. Ajaklah dia bersama suami untuk berbagi suka dan tertawa di waktu senggang.

Ajaklah suami dan anak untuk bersilaturahim ke kerabat dan sahabat yang suaminya sangat dekat dan perhatian kepada anak-anaknya. Mudah-mudahan contoh aplikatif dari kaum ayah yang memiliki perhatian dan sayang kepada anak akan  menjadi referensi bagi suami untuk melakukan perubahan-perubahan di dalam dirinya, sehingga bisa menjadi ayah yang baik bagi anaknya.
[14/1 20.31] ‪+62 878-0854-1441‬: Keponakan saya sejak bayi sudah jauh dr kedua orang tuanya krn bekerja, hanya tinggal bersama nenek. Sekarang usia 11 bulan. Apakah kondisi seperti itu otomatis fitrah seksualitas anak tidak berkembang? 

Mengingat kebutuhan anak 0-2 thn ada proses menyusu, usia 3-6 hrs dekat dg kedua org tua, dsb.
[14/1 20.41] ‪+62 818-0706-4409‬: Saya bantu jawab ya bunda, semoga dititipkan neneknya tidak berlangsung lama ya, karena ini pngalaman dari sepupu sy yang sejak umur 3 bulan dititipkan ibu mertua karena kedua orang tuanya bekerja dan berujung perpisahan, akhirnya sampai sepupu sekolah hingga kuliah, anaknya jd minder, kurang percaya diri, dan ada protes dijiwanya pada kedua orang tuanya. Saran aja, kedua orang tuanya juga harus disadarkan peran orang tua, agar tidak lepas tanggung jawab, dan diingetin pertanggung jawaban nanti. Dan kasian juga si nenek, karena secara fisik sudah menurun juga untuk mengurus cucu. Harus ada pihak ketiga yang membantu mengingatkan orang tuanya, bisa dari pihak keluarga.
[14/1 20.48] ‪+62 857-9484-5071‬: Saya mencoba menambahkan ,  wanita 
 bekerja yang sudah memiliki anak umumnya perlu memakai jasababysitter. Hal itu guna membantu dia untuk menjaga anak saat sedang bekerja. Namun tak sedikit dari mereka yang menyerahkan semua urusan anak terhadap orang kepercayaannya tersebut. Padahal mau anak dititipkan kepada nenek, kakek, maupunbabysitter, peran ibu tetap tak bisa digantikan. Mengapa?

"Jadi mendelegasikan itu berarti membantu merawat anak kita bukan berarti semuanya yang ngurus orang yang kita delegasikan seperti suster, pembantu, atau nenek," jelas Dr Rose Mini Adi Prianto, M. Psi, seorang Psikolog Anak  di  Jakarta.

 semua keperluan anak bukan nenek atau babysitter yang menentukan, tapi ibunya sendiri. Misalnya, sebelum berangkat kerja seorang ibu harus sudah mencatat jadwal makan si kecil serta makanan apa yang harus diberikan. Tidak cuma itu saja, kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak juga harus sudah diatur oleh sang ibu.

Sebagai contoh, anak masih balita dan perlu melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut harus sudah diatur oleh ibu, seperti bermain sepeda atau mainan lain yang membantu anak belajar. Saat pulang kantor, ibu perlu mengecek apa anak melakukannya.

"Kalau misalkna nanti kita pulang dari kantor kita harus tahu dia dapat nggak apa yang dia butuhkan. Misalnya anak ini males banget bergerak, kita buat program hari ini adek harus main sepeda," ujar Romi mencontohkan.

Asisten rumah tangga atau nenek tidak memiliki hak untuk mengerjakan tanggung jawab itu. Mereka hanya bertugas mengawasi anak saat orangtua tidak ada di rumah. Semua kegiatan babysitter harus berada di bawah pengawasan orangtua karena tugas utama seorang ibu adalah bertanggung jawab terhadap anak dan suami. 

"nenek itu hanya mengawasi dan memberikan eksekusi waktu orangtuanya nggak ada. Mengajak bermain, tidak sepenuhnya tanggung jawab suster, asisten, nenek, untuk melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan orangtuanya karena orangtua yang bertanggung jawab," 


"Kalau misalnya kita mesti bekerja maka kita memang perlu orang yang merawat anak kita. Tetap saja tanggung jawab mendidik dan merawat anak ke Barak dan ibu sehingga tidak bisa didelegasikan," 


Karena ini semua akan berpengaruh pada masa depan anak.

No comments:

Post a Comment