Saturday 2 September 2017

Fathimah Inspirasiku

Bicara tentang pendidikan, apalagi pada minat dan bakat anak, saya menjadikan  Ibunya Imam  D as-syafi'i yang bernama Fathimah betapa beliau sungguh-sungguh dalam mendidik putranya agar menjadi seorang ulama.

Ayah asy-Syafi’i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris asy-Syafi’i menjadi seorang imam besar. Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza menuju Mekah.
Di Mekah, ia mempeljari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab pemuda Quraisy ini pun jadi tertata dan fasih.
Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang pemanah ulung. 100 anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset dari sasaran.
Dengan taufik dari Allah ﷻ kemudian kecerdasan dan kedalaman pemahamannya, saat beliau baru berusia 15 tahun, Imam asy-Syafi’i sudah diizinkan Imam Malik untuk berfatwa. Hal itu tentu tidak terlepas dari peranan ibunya yang merupakan seorang muslimah yang cerdas dan pelajar ilmu agama.
Walaupun memiliki keterbatasan materi, ibu Imam asy-Syafi’i tetap memberi perhatian luar biasa terhadap pendidikan anaknya.
Insyaallah ini jadi teladan saya, jika suatu nanti suami meninggal saya akan mengerahkan segala potensi untuk pendidikan si kecil. Riyadh mau berprofesi apapun, misal jadi dokter, insinyur, dll. Harus tetap jadi ulama.

#tantanganhari8
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

No comments:

Post a Comment