Friday 17 April 2020

Puasa Tahap Ketiga (Fase kepompong #part3)

Setelah puasa gadget dan puasa malas, tahap puasa ketiga ini saya tambah dengan puasa belanja. Masih disiplin untuk tidak wasting time dalam main gadget, menangkis malas dalam mengerjakan to do list sebagai ibu rumah tangga yang bercita-cita punya rumah yang rapi, bersih dan sehat. Suami tidak protes saat saya pegang gadget, karena pekerjaan rumah sudah beres. Juga ingin memiliki keuangan rumah tangga yang sehat.

Bisnis saya yang masih dalam start up harus bisa naik level. Karena saya sudah menjalani bisnis ini selama 4 tahun. Karena terkendala modal, akhirnya masih tetap di start up, jalan di tempat. Meskipun dalam banyak hal sudah mengalami kematangan di beberapa aspek. Seperti bertambahnya reseller, sistem toko online yang matang, dan goal chart yang sudah didesign. Tinggal stok barang dan bisnis marketing yang berbayar yang belum dijejal.


Untuk masalah modal, saya belum terbayang darimana ia akan datang, karena  kami punya prinsip tidak boleh berbisnis dari utang. Kalau pun suami ada rezeki berlebih, beliau lebih suka mengeluarkannya untuk membayar cicilan rumah ke saudara saya. Jadi jalan satu-satunya untuk menambah stok barang dagangan dan membayar facebook ads, IG bisnis dan shopee bisnis, adalah dengan menyisihkan dari keuntungan selama ini. Hidup hemat agar keuntungan dari penjualan itu tidak dipakai untuk konsumtif. Masalahnya, bagaimana jika setiap bulan minus? Heheh

Treatment yang saya pakai untuk masalah ini, saya harus memangkas mana anggaran yang perlu dipangkas 🤭 diantaranya:

Pertama, anak-anak diusahakan tidak banyak jajan. Saya harus menyiapkan cemilan dan buah-buahan di rumah. Lebih murah dan lebih sehat.
Kedua, untuk teman nasi, sejak lockdown saya mulai rajin memetik dedaunan yang ada di kebun untuk diolah jadi makanan. Tinggal beli tahu tempe saja. Makan ayam dan ikan seminggu sekali. Tapi anak-anak setiap hari karena suka nugget homemade. Ayam dan ikan diolah jadi nugget.

Alhamdulillah... dulu anggaran 35.000 lebih sehari untuk lauk pauk dan jajan. Sekarang cukup 10.000 sehari (tanpa sembako yang sudah nyetok untuk satu bulan). Dan perdua hari sekali belanja buah sekitar 30.000. Masih bisa hemat dibandingkan sebelumnya. Alhamdulillah... anggaran minus jadi tidak terlalu banyak.

Ketiga, selain hemat dalam belanja makanan, saya harus memperketat keinginan. Sudah 2 bulan ini saya menahan membeli sesuatu yang tidak urgent. Saya katakan nanti kalau ada komisi dari A atau B. Ternyata setelah cair komisi dari A, B, C dst... saya simpan tidak saya belanjakan.

Mengetatkan keinginan, dan uang belanja memang cukup menguras energi, tapi puas setelah terlihat hasilnya. Ini demi kesehatan keuangan kami. Agar bisnis bisa berkembang. Agar bisa punya rumah. Agar bisa memberi uang jajan kepada orang orang tua dan mertua.

Ini adalah daftar prestasi puasa pekan kemarin:



Pekan depan masih ada waktu untuk berpuasa lagi. Saya ingin mengetatkan waktu. Saya ingin punya waktu untuk baca buku dan One Day One Juz (ODOJ). Karena kemarin baru membuat habit jadwal beberes, masak, nemenin anak main, pegang HP untuk promosi, dan nulis. Sementara untuk baca buku dan ODOJ belum berhasil.

Semoga ALLAH mudahkan langkah saya dan para peserta #BundaCekatan dipermudah dalam merubah hidup mereka agar menjadi lebih baik lagi. Aamiin

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment