Oleh: Ika Mustaqiroh
Sebagai manajer keuangan, kita harus pintar-pintar mengatur finansial ya Moms... agar keuangan sehat bebas hutang, keluarga tercukupi nutrisinya, dan bunda tetap waras menghadapi kenyataan bahwa kebutuhan hidup makin banyak dan makin mahal. Walaupun begitu, kita mau dong tetap bisa menganggarkan rizki kita untuk orang tua, keluarga, tetangga dan sedekah di jalan Allah sebagai tabungan di akhirat kelak. Kan hidup di dunia cuma sementara Moms... 😊
So, saya coba rangkum tips dari berbagai sumber dan sedikit pengalaman dalam menghemat budget belanja bulanan. Sebab, tidak dipungkiri, pengeluaran semakin membengkak setelah hadirnya buah hati. Apa saja tipsnya? Check this out!
#1 ASI adalah Terbaik dan Gratis.
Setelah bayi Bunda lahir, ASI adalah makanan terbaik untuknya. ASI eksklusif dapat menghemat banyak sekali uang. Hitung saja berapa besar biaya yang harus Bunda keluarkan untuk berkaleng-kaleng susu formula setiap bulannya. Selain itu, dengan ASI anak akan terlindungi dari risiko infeksi penyakit sehingga orangtua tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk biaya berobat anak yang sakit.
Bagaimana dengan usia di atas 2 tahun? Apakah anak perlu minum susu? Menurut Menurut pakar gizi medik dari FKUI, Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, susu merupakan rasa pertama yang dikenal anak-anak. Setelah dua tahun, ASI diberhentikan, anak tetap perlu minum susu.
Susu, lanjut Saptawati, merupakan salah satu bahan makanan untuk melengkapi gizi. Susu juga merupakan bahan makanan yang mudah diperkaya.
Jika tidak diberi susu sama sekali, anak akan kekurangan kalsium dan protein. “Maka tak heran jika orang Indonesia pendek-pendek, karena kurangnya asupan kalsium dan protein,” ujarnya.
Lalu, jenis susu apa yang sebaiknya diberikan untuk anak setelah dua tahun? Susu formula bubuk atau susu formula yang sudah siap minum biasanya jenis UHT?
Menurut Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang FKUI, Dr dr Hartono Gunardi SpA(K), susu yang diberikan kepada anak setelah berhenti minum ASI, bisa susu jenis apa saja. Bisa yang siap saji dengan teknologi UHT ataupun susu formula bubuk. “Yang mana saja boleh,” ujarnya.
Walaupun penting untuk pertumbuhan anak, bukan berarti harus diberikan sebanyak-banyaknya. Mereka menyarankan sebaiknya susu diberikan sebagai selingan. Maksimal dua gelas per hari.
Selain itu, orang tua juga harus pintar memilih jenis susu formula untuk anak. Pilihlah susu yang tidak mengandung gula. Dan bila anak alergi terhadap susu sapi, bisa diberikan susu soya.
Anak masih tetap minum susu baik dari UHT ataupun bubuk, hanya saja tidak berpatokan yang mahal pasti bagus dan bikin anak pintar (noted!). Tapi dilihat dari kelengkapan gizi, cocok dengan pencernaan anak (tidak menimbulkan diare), dan anak suka dengan rasanya.
2. Alternatif Menggunakan Popok Kain Atau Cloth Diaper
Memberi diaper sekali pakai tentu akan membuat pengeluaran Anda membengkak dalam pembelian diaper. Popok kain dapat menghemat pengeluaran yang cukup besar. Selain itu, popok kain adalah item ramah lingkungan dan dapat digunakan selama kurang lebih 2 tahun. Anda bisa menghemat jutaan rupiah dari penggunaan cloth diapers tsb.
3 Tidak Perlu Selalu Branded
Kenyamanan adalah faktor yang utama untuk si kecil. Seringkali Bunda tergoda untuk membeli pakaian-pakaian anak branded dengan model pakaian yang lucu untuk si kecil. Sebetulnya tidak harus barang yang bermerek ketika ingin memberikan sang bayi pakaian ataupun accesorisnya. Tapi lebih pada kenyamanan saat mengenakkannya. Pilihlah pakaian yang sederhana tapi manis.
4. Membeli Dalam Kemasan Besar atau Grosir
Beberapa pasar swalayan seringkali memberikan promo ketika Bunda berbelanja dalam jumlah yang besar atau juga membeli dengan kemasan yang besar. Misalnya seperti Baby Wipes, Diaper, sabun,shampoo dan susu formula.
5. Stok Saat Sale
Jangan ragu membeli banyak keperluan anak ketika Andamenemukan sale di supermarket atau minimarket dekat rumah Anda. Pasalnya seperti popok bukan barang yang mudah expired atau kadaluwarsa. Hal yang berlaku juga saat Anda melihat promo “buy 1 get 1 free” pada tisu basah.
Seringkali toko bayi memberikan promo atau harga promosi yang menggiurkan. Manfaatkan peluang tersebut namun jangan sampai menjebol tabungan Anda. Tetap fokus pada apa yang menjadi kebutuhan si kecil.
6. Titipkan pada Kerabat Terdekat Ketimbang Daycare
Apabila Bunda bekerja membantu sang suami untuk menambah pendapatan keluarga, anak Anda dapat dititipkan pada kerabat Anda, seperti orangtua Anda atau saudara yang lainnya. Hanya saja, jika menitipkan anak pada orang tua, harus dipertimbangkan fisik dan keridhoan mereka. Karena kita tidak boleh malah menyusahkan mereka.
Alasan lainnya memilih menitipkan anak ke kerabat, mengingat bahwa menitipkan anak ke Daycare memerlukan biaya yang tidak sedikit, Anda perlu berunding dengan suami Anda agar Anda dapat bekerja paruh waktu atau mengurusi kebutuhan rumah tangga secara penuh dan tidak bekerja di luar rumah.
7. Membuat Makanan Bayi Sendiri
Produk-produk makanan instan yang tersedia di toko-toko membuat banyak orang menjadi malas melakukan hal yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri. Makanan bayi sebenarnya sederhana dan sangat mungkin untuk dibuat sendiri, tapi karena dirasa merepotkan, akhirnya banyak orang yang lebih memilih menggunakan makanan bayi siap saji yang pastinya harganya lebih mahal. Padahal jika membuat makanan bayi sendiri prosesnya mudah, pengeluarannya lebih hemat dan bayi juga dapat terhindar dari bahan-bahan pengawet serta bahan-bahan lain yang mungkin berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya.
8. Membuat Makanan yang Dapat Dibekukan
Agar tidak membuang-buang uang Bunda, terutama saat Bunda malas masak, atau saat meninggalkan pasangan dan anak-anak di rumah, setelah gajian, Anda dapat memasak makanan frozen food untuk stok sebulan. Seperti bakso, nuggets, frozen mix vegetable, frozen ikan yang sudah dibumbui, dll. Yang penyajiannya tinggal digoreng atau dipanaskan. Ketika Anda membutuhkan makanan bayi, Anda cukup menarik salah satu simpanan makanan Anda dan memasukkannya ke dalam oven.
9. Sisihkan 20 menit di pagi hari untuk memasak menu ringan sebagai bekal Anda, pasangan, dan si kecil. Dengan begitu, Anda dan pasangan tidak harus mengeluarkan uang tiap hari untuk jajan makan siang. Jangan lupa juga selalu bawa minum dari rumah.
10. Nabung. Nabung. Meskipun sangat sulit untuk dilakukan... But, mau tidak mau nabung harus dilakukan Moms.... Kita tidak tahu kan, apa yang akan terjadi hari besok? Anggota keluarga sakit atau kecelakaan. Dan untuk dana cadangan kebutuhan masa depan.
Nah, itulah beberapa tips menghemat budget untuk bunda yang punya batita. Bolehlah kiranya kita diskusi untuk menambah referensi seputar cerdas finansial buat ibu-ibu rempong berbatita ini. Mudah-mudahan sharing bunda semua bisa bermanfaat untuk pembaca, termasuk saya 😊😊
Sumber:
http://republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/14/03/25/n2z7ss-selepas-asi-perlukah-anak-minum-susu
https://www.google.co.id/amp/s/www.finansialku.com/25-cara-menghemat-uang-saat-memiliki-bayi/amp/
No comments:
Post a Comment