Friday 15 June 2012

IAIN dalam Angan


Siapapun orangnya pasti suka belajar, berkunjung, bermain, dan tinggal di lokasi strategis yang terdapat fasilitas layanan publik yang kumplit. Seperti di kampusku tercinta, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Lokasinya yang berada di tengah kota, di jalan perjuangan By Pass Sunyaragi yang dilalui oleh tiga angkot; D2, D3 dan D10 yang juga melalui lokasi strategis lainnya ini, membuat kampusku mudah dijangkau baik siang ataupun malam. Terkecuali jalur D10, karena pada jam 5 sore, suara mesinnya tidak bisa terdengar lagi. Hal ini membuat sahabat saya seperti Meycan, Fitri, Novi dan lainnya kelimpungan mencari tumpangan ke terminal jika jam kuliah melebihi batas kehidupan angkot mereka. Hehe…

Selain dari lokasinya yang strategis, layanan publik yang memenuhi kebutuhan mahasiswa dari A sampai Z sudah ada di sekelilingnya. Mulai dari kost-kostan, rental dan warnet seru bertabur bonus, fotokopi, percetakan, bookstore (ada lah walau kecil-kecilan), ATM, tempat kursus, minimarket, salon, toko fashion, grosiran, warteg dan tempat jajanan yang menggoyang lidah. (perhatian, pembaca dimohon untuk melakukan breath in out dalam-dalam, karena makanan favorit kalian akan disebutin satu  persatu) Seperti rujak kangkung dan tutut Cibingbin, otak-otak pedas (makanan yang paling dikangenin teman-teman kelompok 62
saat dilokasi KKN), rujak buah, mie ayam pak Karto, bakso Yono, mitang, nasi pecel depan kostan Tia (Tia… kamu gak pindah kan kost-annya?), dan nasi garang asem, sluurrpp…. Belum sampai di situ, beberapa kilo menuju jalan Majasem ada empek-empek asli Palembang yang rasanya…ruanca buana!!

Hhh… walaupun sudah sebegitu kumplitnya, tapi masih ada yang terasa belum sempurna di sana. Ada yang masih belum ada disana. Sesuatu yang keberadaan dan kehadirannya dirindukan di tengah-tengah kampusku. Yaitu, belum ada Gramedia dan Sport centre khusus akhwat, itu!

Kata orang bijak,ilmu itu ibarat air hujan yang menjadi kebutuhan hidup setiap insan, tanpanya hancurlah kehidupan. Maka keberadaan Gramedia, sebuah toko besar yang menjadi juaranya toko buku di Indonesia ini sangat membantu mahasiswa dalam memperkaya khasanah keilmuan mereka, mencemerlangkan informasi otak dan menggali pengetahuan di bidang mereka, yang mungkin tidak akan didapatkan dari perpustakaan yang telah ada.

Saat ditanya tentang opini pembangunan Gramedia, Puput Apriyani aktifis keputrian Foundasi yang smart en syar`I ini mengaku, “Saya sangat mendukung dengan adanya Gramedia di dekat kampus, karena akan memudahkan mahasiswa dalam mencari buku”. Satu suara dengannya, M. Tajwid sang entrepreneur sejati dari PBI-E memberikan pendapat,”itu bagus… kita bisa hunting buku (di sana), tapi harganya jangan dibanting. Harus sesuai dengan kondisi keuangan mahasiswa. Bila perlu ada diskon biar sekalian promo”. Huu… muka promoan… tapi sepakat!. Lebih heboh pendapatnya Wahyudi PBI-E yang punya hobi membaca itu, katanya, “SETUJU, bisa baca buku gratis di sana!”. Weleeehh… saya curiga apa teman-teman juga se-prototipe Yudi yang lebih sering mencuri ilmu dan ide di Gramedia sedangkan dompet teman-teman selalu dalam keadaan steril, utuh dan tak tersentuh. Cung siapa yang begituu? Nampaknya saya harus merekomendasikan agar Fitriyah, Eva dan Mbak Mey untuk mau bersedia mengacungkan diri. Wkwkwkwk

Kalaulah begini keadaannya, bisa jadi para pemodal terus-terusan berpikir ulang-aling dari bumi ke planet Pluto terus balik ke bumi lagi untuk membuat keputusan membangun Gramedia di tengah-tengah mahasiswa IAIN. Harus dicarikan strategi jitu agar didapatkan hasil win-win solution, dimana investor-pengelola untung, mahasiswa ketulung.

Kedua, fasilitas lain yang tidak ada di dekat kampus adalah sport centre khusus akhwat! Kenapa sport centre ini dipandang sangat dibutuhkan keberadaannya di IAIN, karena sedikit lahan, kesempatan dan kebebasan bagi perempuan untuk berolahraga. Saya mikir-mikir dulu untuk ikutan UKM olahraga di kampus, karena terbentur dengan aturan yang dipaksakan terhadap diri seorang Muslimah. Ini tentang pakaian yang tidak syar`I. Diantaranya perempuan juga harus bercelana ketika latihan. Padahal, my brothers and sisters you should know, celana bagi seorang perempuan adalah sebuah mihnah atau pakaian penutup aurat yang harus dilapisi lagi oleh jubah/ gamis/jilbab. Dan terkadang khimarnya itu dimasukan ke dalam kerah baju agar kelihatan simple dan aturan lainnya adalah latihannya itu bareng dengan mahasiswa laki-laki. Duwh, keberataaannn…

Para perempuan yang ingin merdeka dari pandangan lawan jenis, dan merdeka dalam mengenakan sesuatu yang menutupi aurat berdasarkan apa yang diyakininya, tentu merasa terpasung dengan keadaan ini. Jadi tidak bisa renang dengan tenang, tidak bisa ikut klub olahraga ini itu karena tidak diizinkan memakai gamis (jilbab) dan bercadar. Padahal dalam kesempatan apapun, kami ingin merdeka dalam ketaatan menjalankan perintah-Nya dan merdeka dalam kemuliaan.

Ide pengadaan sport centre ini pun mendapat dukungan dai sahabat saya, Linjayanti Bio-D semester 3, “Saya setuju teh, mengingat kurangnya minat akhwat dalam olahraga. Terlebih sport centre ini jarang ada di kota-kota besar, apalagi di kota Cirebon. Tapi perlu ada komitmen agar semua yang terlibat di dalamnya adalah akhwat”.
Subhanallah, bisa dibayangkan sport centre ini jika didirikan akan benar-benar bermanfaaat bukan bagi mahasiswi IAIN saja tapi muslimah secara umum. Dan juga tidak terbayangkan pundi-pundi yang akan didapatkan dari bisnis sport centre ini. Hehe…

Demikian, tulisan ini hanyalah sebuah hayalan campur harapan pribadi,tapi saya pikir mungkin diantara teman-teman punya ide yang sama untuk membuat kita berbetah-betah di kampus. Tapiii….. maksud “betah” di sini bukan berarti “betah” sehingga kuliahnya sampai 14 semesterrr…. Bukan, bukan itu. Bahaya, bisa ditendang sama rektor kita! Untuk itulah saya yakin setiap diri seseorang, siapapun itu selalu menyukai tempat-tempat strategis yang menyediakan fasilitas dan layanan publik yang kumplit, dengan harapan dapat memberi kemudahan-kemudahan kepada kita dalam menjalani aktifitas di kehidupan. Untuk kehidupan yang lebih cemerlang dan bangkit. Ahaha “-_-“

No comments:

Post a Comment