Monday, 10 February 2020

Mengisi Keranjang Makananku (Tahapan kelas Ulat #part4)


Alhamdulillah... selama satu pekan ini, di grup keluarga bisnis telah diisi sharing, dan materi mengenai bisnis. Sebenarnya, saya sudah banyak mengikuti e-course tentang digital marketing, beli e-booknya dan sekarang pun saya agen dari sebuah affiliate yang tentu saja mendapat upgrade materi mengenai bisnis.

Tapi... sharing dan menyimak materi dari ibu-ibu pebisnis di sini membuat mata saya tetap berbinar. Sebab kondisi saya sama dengan mereka. Seorang ibu, seorang istri, dan memilih menjadi mompreneur. Tentu saja ini memberikan insight atau mindset yang baru tentang bisnis, how to manage, dan goals apa yang wajib diperjuangkan. Tentu saja, saya merasa bahagia bisa bertemu dengan moms hebat di IIP.




🌸🌸🌸🌸🌸
Materi pertama disampaikan oleh Bunda Nina SM yang mengangkat tema couplepreneur. Dari sharingnya, bahwa penting bagi seorang mompreneur  unyuk menjadi Mom Preneur sejati .Berhasilnya kapal berlayar tergantung nahkoda-nya. Begitu pun juga bisnis, berhasil/tidaknya suatu bisnis (berkembang) tergantung pelaku bisnis tersebut. Beliau memberikan tips; "Mengelola Bisnis dan Rumah Tangga bagi Couple – Preneur", yang diambil dari tulisan Neale Godfrey, kontributor dari majalah FORBES.

1. Terbuka. Couple-Preneur sebaiknya bisa memahami jika “bisnis adalah bisnis”. Bicarakan atau diskusikan segala hal yang mengganjal dalam diri dan pikiran masing-masing kalau tidak, anda bisa meledak.

2. Jangan Berdebat atau bahkan bertengkar di depan karyawan Anda.

3. Delegasikan tanggung Jawab. Mainkan kekuatan Anda masing-masing. Jika salah satu dari Anda suka menjual dan yang lain sangat menyukai organisasi, maka bagilah pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan kesukaan (passion) itu. Pastikan bahwa keputusan besar selalu dibuat bersama.

4. Uang. Cobalah untuk mendapatkan pembiayaan dari luar; jangan memasuki tabungan keluarga. Juga, dapatkan akuntan atau pemegang buku pihak ketiga untuk menangani tagihan dan keuangan. Orang itu harus mempresentasikan aktivitas bulanan dan temuan mereka kepada Anda berdua.

5. Pekerjaan vs kehidupan pribadi. Disarankan untuk memisahkan urusan pekerjaan Anda dari kehidupan pribadi Anda.

6. Jangan Minum Kool-Aid Anda Sendiri. Jangan terlalu PD dengan ide Anda sendiri dan mengabaikan dunia nyata. Pastikan Anda tahu pasar Anda, pelanggan Anda, dan pesaing Anda. Ini berlaku pada usaha wirausaha apa pun. Ketahuilah keunggulan produk atau layanan Anda yang membedakan dari yang lain  di pasar yang ramai ini dan juallah keunggulan itu.

7. Tahu kapan menanggung jaminan. Salah satu masalah besar bagi pengusaha adalah mengetahui kapan harus menghentikan kegagalan dan beralih ke rencana B, atau bahkan menutup bisnis.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hari berikutnya materi kedua, disampaikan oleh Bunda Mustika Amalia Wardaty dari IP Salatiga menyampaikan bahan sharing tentang "Motivasi Membangun Bisnis dan Mau Bisnis Apa?"

Ambil kertas dan pulpen kemudian catat setiap hal yang muncul dalam pikiran tentang Bisnis!

1. Apa tujuan dalam Bisnis?
Hal ini perlu untuk bahan meditasi diri, tanya secara jujur dengan diri sendiri.. sebenernya bangun bisnis mau ngapain? Buat apa? Gimana caranya?

2. Ubah mindset
Menjadi seorang mompreneur, perlu mindset yang selalu positif. Hal ini untuk mendukung langkah2 yang dipilih berikutnya.
Mindset ini biasanya gampang terdistract dengan lingkungan yang kurang mendukung juga (apalagi emak2/perempuan.. harus mampu memisahkan antara logika dan perasaan πŸ˜‚)

3. Filter Lingkungan
Ini cukup ekstrim.. tapi kalo ditelaah dengan baik.. memang ada benernya juga.
#2020gantiteman πŸ˜„
Ganti teman yang suka pesimis, jadi teman2 yang optimis, ganti teman yang nyiyir jadi teman yang ngasih motivasi.
Kondisikan lingkungan dengan hal2 yang membuat diri sendiri bahagia terlebih dahulu. Karena dengan perasaan bahagia, akan lebih mudah memulai hal baru (seperti bisnis).

4. Catat setiap impian/targer secara detail kalo perlu setiap hari.
Bisa ditulis setiap malam menjelang tidur.. hal2 apa saja yang akan dilakukan atau dicapai keesokan harinya.
Namun perlu tegas pada diri sendiri, jika ada selingan (yang kurang urgent/prioritas) datang menhampiri.

5. Buat agenda/ riset kecil2'an. Usahakan yang bisa diukur.
Contoh : Hari pertama bikin menu baru, coba dibuat tester untuk teman/tetangga. Kemudian minta feedback, kurang apa? Kurang asin/keasinan.
Kemudian besoknya buat lagi.. sambil dicatat/amati proses membuat menu yang sebelumnya. Jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.

6. ACTION!!!
Apalah arti setiap catatan/agenda/mimpi dan lain2 yang sudah disebutin tanpa AKSI NYATA πŸ™ˆ

Kalau masih bingung dan belum menemukan suatu ide usaha, maka coba lihat beberapa list di bawah ini ya bunda..
Siapa tahu ada yang cocok untuk Anda.

ide usaha kuliner
ide usaha agribisnis
ide usaha aksesoris
ide usaha angkringan
ide usaha camilan
ide usaha cafe
ide usaha craft
ide usaha catering
ide usaha coklat
ide usaha dari imitasi
ide usaha dari barang bekas
ide usaha es krim
ide usaha elektronik
ide usaha franchise
ide usaha fashion
ide usaha foto
ide usaha fotocopy
ide usaha flanel
ide usaha produk kerajinan
ide usaha kain flanel
ide usaha grosir
ide usaha gerobakan
ide usaha gorengan
ide usaha desain grafis
ide usaha home industri
ide usaha harian
ide usaha hari ini
ide usaha handycraft
ide usaha internet
ide usaha investasi
ide usaha jajanan
ide usaha jualan
ide usaha jasa
ide usaha jahit
ide usaha jual makanan
ide usaha jualan online
ide usaha jajanan anak sekolah
ide usaha jualan keliling
ide usaha laundry kiloan
ide usaha kaki lima
ide usaha menjelang lebaran
ide usaha makana
ide usaha kue
ide usaha olshop
ide usaha otomotif
ide usaha pertanian
ide usaha peternakan
ide usaha percetakan
ide usaha perikanan
ide usaha pinggir jalan
ide usaha pakai mobil
ide usaha warung makan

Saat memutuskan mau bisnis apa? Sebisa mungkin yang sesuai dengan passion diri.
Setidaknya kalo ga dibayar kita udah seneng/bahagia melakukannya. Apalagi kalo dibayar (namanya aja orang jualan). πŸ˜„
Pasti ya beda antara mana yang sosial sama yang profesional πŸ‘πŸ»

Hindari BEJ saat sudah mulai bisnis. Hah? BEJ? Apaan tuh?

Blaming : Menyalahkan
(baik orang atau keadaan)
Contoh : "Ah coba kalo kemarin ga gini... mesti bla.. bla.. bla.."

Coba lebih melihat sisi positifnya dengan "Oke.. ini buat pembelajaran.. besok gimana caranya ga gini lagi"

Fokus ke solusi, bukan masalah.

Excuse : Banyak alasan
Contoh : "Nanti kalo ga laku gimana? Kalo gini.. kalo gitu.."
Yang ada ga jalan2 bisnisnya, sibuk overthinking πŸ˜‚

Justify: Mencari pembenaran
Contoh : Dikritik konsumen/customers
"Aku kan masih awal2 jadi maklum kalo ada kurangnya.. bla.. bla.. bla"

Diubah jadi "Oke terima kasih masukannya, besok akan lebih baik lagi πŸ™πŸ»"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Materi ketiga tentang Digital Marketing yang diisi oleh bunda Mega gian Tirta. Beliau menjelaskan bahwa Digital marketing adalah segala upaya untuk melakukan pemasaran suatu produk dan jasa melalui media internet. Pemasaran dalam internet marketing bukan hanya untuk meningkatkan penjualan, tapi juga termasuk promosi produk dan jasa baru, branding, dan membina hubungan dengan pelanggan.

Digital marketing melikupi:
1. Market  place
2. Medsos
3. Messenger
4. Website
5. Streaming
6. Search engine

Nah mungkin bisa di bikin beberapa sesi
Misal:
The power of sosmed
Jualan via Google My Business
Jualan via Marketplace
Jualan via Web
Affiliate Marketing
Dll

Saya sendiri sudah faham mengenai materi ini. Cuma tinggal dioptimasi saja. Optimasinya nih butuh biaya dan konsistensi 😁

Alhamdulillah... semoga saya mendapatkan makanan besar saya di keluarga ini. Dan rencananya pekan depan saya akan melahap ilmu lain yang saya butuhkan di keluarga yang lain. Yakni keluarga bermain bersama anak dan keluarga pecinta Al-Qur'an.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment