Moms, waktu melihat anak tetangga yang belum 2 bulan tapi sudah
disuapi Pro*mi**, rasanya tuh sedih, kasian bayi sekecil itu sudah diberi
makanan padat. Bahkan si ibunya bilang, si dedenya udah disuapi sejak usia 1
bulan dan frekuensi makannya sudah 2-3 sdt 3x sehari…. *wow!
Mulut ini ga bisa kalau gak ngomong, “Kasihan teh usus dedenya
belum sempurna untuk memecah dan mencerna makanan”, kata saya.
“Dedenya nangis aja teh… jadi terpaksa saya kasih makan”, jawab si
ibu bayi tersebut.
“Tapi bayi menangis itu bukan berarti kelaparan pengen makan. Bisa
jadi karena dia merasa tidak nyaman, ketakutan, mau digendong, mau diajak
ngobrol, mau dipeluk, mau nenen…”.
“Duh teh… mending si dede
mah usia 1 bulan disuapinya juga. Di sana mah ada yang usia 3 hari juga udah
dikasih makan nestl*, pro*mi**, dll”, sanggahnya. Hmmm…. Pembelaan diri seperti
itu yang akan kita dapatkan bila kita mengomentari tindakan ibu-ibu yang
memberi bayinya MPASI dini.
Ada juga
yang lebih parah sih, saya menemukan oknum ibu (emang ada ya? Hehe) yang memberi
makanan selain ASI pada bayi di hari pertama dia lahir, pas malam pertama
setelah jrot lahir. Katanya sih si bayi nangis terus… akhirnya ia disuapi
pisang sama ibunya. Dan sekarang, setiap kali cerita tentang pengalamannya, ia terlihat
bangga dengan tindakannya tersebut, “Anak saya dikasih pisang pas hari pertama
lahir TAPI alhamdulillah ga apa-apa tuh… sehat-sehat aja tuh… malah sekarang anaknya
pinter gara-gara saya kasih pisang pas dia lahir.”
Huhuhuhu… ngedengernya
tuh pengen tutup telinga terus ngebungkam paksa mulut si ibu tersebut *radikal :-D
Ya begitulah… namanya juga orang awam. Kalau ngobrol sama ibu-ibu awam seputar pengasuhan bayi, suka
aneh nyeleneh dan bin ajaib, banyak gak logisnya. Kalau kita merasa terpelajar mah
ya jangan ikut-ikutan…. Jangan melakukan sesuatu sebelum kita tahu ilmunya, dan
jangan berdasarkan karena ikut sia anu si anu. Kalau anak sakit, mereka gak
bakal disalahin sang ibu yang kena getahnya…^^ kita yang punya akal untuk
berfikir tentunya kita mesti mencerna dong mana yang benar, logis dan ilmiah.
Sebelum memberikan MPASI, sebaiknya kita cari tahu dulu. Minmal standar WHO
gimanaa sih. Sebentar, WHO apaan sih? WHO adalah Organisasi Kesehatan Dunia (World
Health Organization/WHO) salah satu badan PBB yang bertindak sebagai
koordinator kesehatan umum
internasional
Panduan Umum WHO
tentang MPASI
AGE atau USIA: MPASI diberikan pada saat yg tepat, yaitu usia 6 bulan. Jika MPASI
diberikan sebelum usia 6 bulan resikonya antara lain adalah sebagai berikut:
- Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi kurang dari 6 bulan belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, apalagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI Eksklusif.
- Menyulitkan ibu mempertahankan produksi ASI karena bayi yang sudah mendapatkan MPASI biasanya akan berkurang kebutuhan menyusunya
- Saat bayi berumur 6 bulan keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan.
- Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur kurang dari 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap untuk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
- Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan akan mencegah potensi obesitas pada anak
- Menunda pemberian MPASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari-sari makanan yg belum sempurna. Pada beberapa kasus yg ekstrim ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bulan
Berikut kultwit @aimi (Aliansi Ibu Menyusi Indonesia) menerangkan
lebih jelas resiko yang akan mom temui bila memberikan MPASI dini.
1.
Di INA,
srgkali pnyebab tdk ASIeksklusif adl krn #mpasidini.
Alasannya mulai dr bayi terlihat lapar, smp ke takut anak nantinya susah makan.
2.
Bener gak sih
bayi butuh makanan padat sblm usia 6bln? Kita bahas yuk, kenapa sebaiknya kita
tunda makanan padat utk bayi
3.
Resiko (1):
porsi ASI bkurang krn tergantikan oleh #mpasidini.
Akibatnya, bayi tdk dpt zat2 imunitas dr ASI scr optimal » lbh rentan sakit
4.
Berkurangnya
porsi ASI krn tergantikan oleh #mpasidini jg
dpt mnyebabkan kebutuhan nutrisi tdk terpenuhi dgn baik karena…
5.
…ASI
mencukupi 100% kebutuhan bayi <6m, sedangkan bubur/buah lunak/encer tidak
bisa menggantikan nutrisi ASI yg lengkap tsb.
6.
Resiko (2):
gangguan pd sistem pncernaan. #mpasidini sulit
dicerna o/ sist.pcernaan yg blm matang,akibatnya bs kembung,mual,konstipasi
dll.
7.
Sist.pcernaan
bayi blm dpt mcerna protein dgn sempurna. Enzim amilase (mncerna tepung/pati)
blm mncapai juml.cukup sblm usia 6m.
8.
Bayi jg
memiliki juml.lipase (utk cerna lemak) yg masih rendah hingga usia 6-9m
9.
Resiko (3):
meningkatkan kemungkinan alergi mknan. Sjk lahir smp usia 4-6m sal.cerna bayi
sering disebut “terbuka”. Artinya…
10.
…ada jarak
antara sel dlm usus kecil yg dpt memungkinkan makromolekul utk masuk (incl.
protein kompleks dan patogen).
11.
Bagi bayi ASI
eksklusif “sal.cerna terbuka” ini baik krn memungkinkan zat2 antibodi dr ASI
masuk scr langsung ke aliran darah.
12.
Tapi ini jg
berarti protein dr makanan LAIN masuk sehingga dianggap tubuh sbg benda asing
dan menyebabkan reaksi alergi.
13.
Selain itu,
patogen penyebab penyakit jg dpt masuk melalui “sal.cerna terbuka” tsb » bayi
lebih mudah sakit.
14.
Kelupaan »
Enzim utk mencerna karbohidrat spt maltase, isomaltase, sukrase, blm mncapai
level dewasa hingga skitar usia 7m.
15.
Lanjut soal
“sal.cerna terbuka”. Pd usia 4-6m, antibodi (sIgA) dr ASI akan melapisi
sal.cerna dan memberikan bayi imunitas pasif.
16.
Imunitas
pasif menurunkan kemungkinan bayi sakit dan reaksi alergi selama sal.cerna blm
tertutup secara sempurna.
17.
Bayi mulai memproduksi
antibodi sendiri pd usia 6m dan pd saat itu umumnya sal.cerna sudah tertutup.
18.
Resiko (4):
meningkatkan resiko anemia defisiensi zat besi. Bayi lahir cukup bulan&dpt
ASI eks slm 6m terjaga Hb&ka.zat besinya.
19.
Ttg anemia
def. zat besi sila simak kultwit @drOei kmrn (sila buka favourites kami).
20.
Resiko (5):
Kalies et.al. (2005): ASI eks slm 6m mencegah kenaikan BB yg drastis, yg
merupakan langkah awal tjdnya obesitas.
21.
Resiko (6):
menyulitkan ibu mempertahankan produksi ASI. Semakin byk #mpasidini » semakin
sedikit ASI yg bayi inginkan » prod.ASI ibu turun.
22.
Resiko (7):
Lactational amenorrhea (metode KB alami krn menyusui) tdk efektif sjk bayi
mndpt asupan selain ASI.
23.
Resiko (8):
menyulitkan bayi memulai makan. Bayi yg mulai mkn pd usia yg tepat dpt lbh mudah
belajar makan.
24.
Misalnya
memindahkan makanan dlm mulut menggunakan lidah, menelan dst. Dan juga,
memegang makanannya sendiri.
Sumber: aimi-asi.org
No comments:
Post a Comment