Thursday, 21 February 2013

Ngangkot Safely


Sebagai angkotlovers (halah!) tentunya saya sangat berterima kasih karena mobilitas saya sebagai mahasiswi dan makhluk pendatang di kota ini jadi terfasilitasi. Ops, sebenarnya dikatakan angkotlovers bisa jadi karena tidak bisa naik motor (eh, kalo saya sih naik motor bisa, cuma… jadi penumpang saja, he). Atau karena tak terbeli sepeda motor, atau tak terfasilitasi orang tua, atau karena alasan tak ingin menjadi penyumbang kemacetan dengan memilih memanfaatkan angkutan umum...

Tapi keberterima kasihan saya mulai terusik saat mendengar kabar lompatnya mahasiswi Ilmu Keperawtan UI Annisa Azward (20) dari angkot yang akhirnya meninggal dunia. Kabar ini membuat siapapun, baik saya maupun para wanita yang menggunakan angkot cetar-cetir khawatir. Kejadian ini bukan hanya sekali atau dua kali. Tahun lalu, seorang ibu dua orang anak yang sehari-harinya berjualan sayur, dan gadis berusia 15 tahun di perkosa dalam angkot 38 jurusan Cibinong – Cileungsi, kira-kira pukul 20.00 WIB selepas membesuk keluarganya di RS. Ngeri….
Secara praktis sebenarnya kita bisa menghindari tindak pemerkosaan dan  kriminalitas yang terjadi di dalam angkot. Diantaranya:

Pertama, jika kita punya seabreg aktifitas yang menggunakan akomodasi angkot, misal harus mengerjakan tugas kelompok, penelitian, kerja part time atau mengajar privat, usahakan sebelum matahari tenggelam atau sebelum adzan maghrib kita sudah sampai di rumah/kost-an. Jika suatu waktu mengharuskan kita kuliah jam malam, kita minta jemput teman saja (saya tidak merekomendasikan dijemput pacar ya…. Karena pacar juga bisa jadi pelaku kriminalitas lhooo). Pokoknya jangan sampai sendirian. Sebab beberapa kasus sebelumnya, tindak pemerkosaan ini terjadi pada malam hari dan dini hari, ketika langit masih gelap.

Kedua, pada siang hari pun, terutama para mahasiswi pendatang, selalu waspada jika naik angkot. Terlebih jika angkot yang kita tumpangi itu baru dan melalui rute jalan yang sebelumnya belum pernah kita lalui. Apalagi jika kondisi geografis kota tersebut masih memiliki banyak toang-toang alias kebun/hutan. Sebaiknya jangan naik jika semua penumpangnya laki-laki dan mencurigakan. Jika di dalam angkot melihat gerak-gerik pria yang mencurigakan, jangan segan-segan untuk minta turun.

Ketiga, berpakaianlah sesopan mungkin dan tidak mencolok. Pakaian semisal hot pants dan rok mini yang pamer paha, atau baju yang menampakan belahan dada, bisa mengundang syahwat pria. Mungkin bagi pria yang shalih, dia akan beristighfar dan memalingkan pandangannya. Tapi pria yang tak waras dan tak bertanggung jawab, dia akan memenuhi syahwatnya dengan keji (memperkosa). Nah, usahakan berpakaian sopan bukan ketika mau naik angkot saja, tapi dalam kesaharian pun, berusahalah selalu menggunakan pakaian syar`I yaitu jilbab dan kerudung yang menutup seluruh aurat.

Keempat, terkadang kriminalitas terjadi bukan hanya karena dorongan sex semata, tapi juga ingin merampok harta benda milik kita. Sebaiknya kita tidak memperlihatkan perhiasan secara berlebihan. Atau kita tidak menunjukan gadget yang kita bawa secara terang-terangan.

Kelima, jangan lupa kita berdo`a meminta perlindungan dari Allah swt. Agar Allah selalu melindungi langkah kita. “Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadzaa, wamaa kunnaa lahuu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun”
“Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami tidak kuasa mengendalikannya, dan kepada Allah kami akan kembali.”

 Mudah-mudahan tips ini memberi manfaat untuk teman-teman, walaupun sedikit…. [Ika Mustaqiroh]

No comments:

Post a Comment