Oleh:
Ika Mustaqiroh
Azan
duhur berkumandang dari corong masjid kampusku. Memanggil penuh cinta seluruh
civitas akademika untuk bersegera menemui seruan Rabb mereka. Responnya
macam-macam. Ada yang berhamburan mendekati-Nya, ada yang cuek saja, ada juga
karena terpaksa; jam kuliah belum mengizinkan sudah.
Untuk urusan shalat, aku sendiri berusaha
istiqomah tepat waktu, selalu. Kecuali jika ada udzur (halangan) syar`i seperti
sedang kuliah atau dalam perjalanan. Begitu terdengar “Allahu Akbar! Allahu
Akbar!”, aku langsung bergegas, karena selalu tertanam di benakku
akan hadits Rasulullah Saw berikut, “Amal
yang paling utama adalah shalat di awal waktu”. (HR. Tirmidzi dan
Hakim-Kitab Bulugul Maram, Ibnu Hajar Al-Asqalani). Aku pun tak
ingin termasuk orang-orang yang lalai karena mengakhirkan waktu sembahyang. “Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” (Q.S. Al Maa`uun : 4 – 5)